Rabu, 06 Oktober 2010

Merdeka Dari Neoliberalisme

Di Amerika, Alan Greenspan mengaku terus terang bahwa dia salah dengan system ekonomi pasar bebas. Dalam majalah Newsweek menurunkan laporan utama yang berjudul : We Are All Socialists Now, kita Semua Sosialis Sekarang. Artinya, kini Amerika Serikat memberi peran lebih besar kepada negara, bukan lagi sepenuhnya kepada pasar, seperti terjadi sejak era Ronald Reagan, tahun 1980an.

Menariknya, langkah itu ternyata tidak dimulai oleh Presiden Barack Obama, tapi oleh George Bush yang selama ini selalu menekan negara-negara lain untuk mengikuti jalan kapitalisme.
George Bush pula yang mengumumkan penyelamatan (bail out) 700 miliar dollar pada pertengahan Oktober 2008. Suntikan dana pemerintah kepada swasta yang terancam bangkrut jelas bertentangan dengan ideologi kapitalisme. Cara itu diperkenalkan pemerintah China pada 1998, ketika sejumlah bank di Hongkong terancam bangkrut. 
Juga bertentangan dengan kapitalisme ketika pemerintahan Bush menasionalisasikan Fannie Mae dan Freddie Mac, dua perusahaan yang penting dalam pembangunan perumahan di Amerika Serikat.

Ketika krisis perumahan yang melanda Amerika begitu menakutkan, terutama setelah Lehman Brothers, salah satu lembaga keuangan terbesar itu bangkrut September 2008. Padahal perusahaan ini telah beroperasi selama ratusan tahun. Ia selamat dari depresi ekonomi dahsyat tahun 1929, Great Depression.
Selain perusahaan itu masih banyak lagi yang lain, termasuk Citibank, Bank of America, Ford dan General Motor yang bangkrut.
Ditengah kepanikan pasar itulah bail out di kucurkan dan diumumkan menteri keuangan Hank Paulson. Pada titik inilah ideologi kapitalisme telah dilupakan.

Salah satu operator kapitalisme di Amerika Serikat yang kondang dan terkemuka adalah Alan Greenspan, bekas ketua Federal Reserve atau The Fed, semacam Bank Indonesia. Alan Greenspan dijuluki arsitek kemakmuran Amerika, bahkan gelar maestro didapatnya dalam memajukan pasar uang Amerika. 


 Tapi setelah krisis global melanda, sang maestro sadar bahwa system kapitalisme yang mereka praktekkan selam ini banyak kelemahannya. Maka didepan sebuah sidang komisi di DPR Amerika Serikat (House of Representative), Greenspan terus terang mengakui anggapan yang selama puluhan tahun dianutnya, bahwa pasar bebas bisa melakukan koreksi sendiri ternyata salah, dia telah memberi penilaian terlalu tinggi (over estimate) terhadap kemampuan pasar.

Dari pengalaman ini, memberikan peringatan bahwa system kapitalisme laissez faire sudah saatnya ditinggalkan. Mestinya krisis global yang melanda Amerika dan Eropa ini menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia, setelah sekian lama bangsa ini mengikuti ideologi kapitalisme dan telah melihat kehancurannya, bangsa ini mesti segera meninggalkannya.
Merdeka dari penjajahan baru, neoliberalisme.

0 komentar:

Posting Komentar